Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk
melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh
lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Fenomena elektron
Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang
dipercepat dalam suatu kolom [elektromagnet], dalam suasana hampa udara (vakum)
berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih
kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai
lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.
Jenis-jenis mikroskop
elektron
1. SEM
Mikroskop pemindai
elektron (SEM)
Mikroskop pemindai
elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan obyek
diamati secara tiga dimensi.
Sejarah penemuan
Tidak diketahui secara
persis siapa sebenarnya penemu Mikroskop pemindai elektron (Scanning Electron
Microscope-SEM) ini. Publikasi pertama kali yang mendiskripsikan teori SEM
dilakukan oleh fisikawan Jerman dR. Max Knoll pada 1935, meskipun fisikawan Jerman lainnya Dr. Manfred von Ardenne mengklaim dirinya telah melakukan
penelitian suatu fenomena yang kemudian disebut SEM hingga tahun 1937. Mungkin karena itu, tidak satu pun dari keduanya
mendapatkan hadiah nobel untuk penemuan itu.
Pada 1942 tiga orang ilmuwan Amerika yaitu Dr. Vladimir Kosma Zworykin, Dr. James Hillier, dan Dr. Snijder, benar-benar membangun sebuah mikroskop
elektron metode pemindaian (SEM) dengan resolusi hingga 50 nm atau magnifikasi
8.000 kali. Sebagai perbandingan SEM modern sekarang ini mempunyai resolusi
hingga 1 nm atau pembesaran 400.000 kali. Mikroskop elektron cara ini
memfokuskan sinar elektron (electron beam) di permukaan obyek dan mengambil
gambarnya dengan mendeteksi elektron yang muncul dari permukaan obyek.